
“Bekerja Aman dengan Listrik di Kantor & Hemat Energi untuk Masa Depan”

🔌Pendahuluan
Listrik adalah sumber energi utama dalam kegiatan kantor kita sehari-hari. Hampir seluruh aktivitas, mulai dari menyalakan komputer, mengoperasikan printer, hingga menyalakan pendingin ruangan (AC), bergantung pada listrik. Namun, di balik manfaat besar tersebut, listrik juga menyimpan potensi bahaya yang tidak dapat diremehkan — seperti sengatan, kebakaran akibat korsleting, maupun kerusakan peralatan.
Selain itu, di tengah meningkatnya biaya operasional dan kesadaran terhadap lingkungan, hemat energi menjadi bagian penting dari perilaku kerja yang bertanggung jawab. Sebagai bagian dari komitmen QHSE (Quality, Health, Safety, and Environment), kita semua memiliki peran dalam menjaga keselamatan kerja dan efisiensi energi di lingkungan kantor.
⚡ 1. Bahaya Listrik di Lingkungan Kantor
Meski tampak sederhana, instalasi listrik di kantor menyimpan risiko tersembunyi. Beberapa contoh bahaya yang sering terjadi antara lain:
Kabel rusak atau terbuka – sering kali dijumpai di bawah meja atau area kerja. Hal ini dapat menyebabkan sengatan listrik atau korsleting.
Stopkontak berlebih (overload) – penggunaan ekstensi bertumpuk untuk berbagai perangkat dapat memicu panas berlebih dan potensi kebakaran.
Peralatan elektronik rusak – komputer, printer, atau charger yang sudah tidak layak pakai tetap digunakan tanpa pemeriksaan teknis.
Kelembaban ruangan – terutama di area pantry atau ruang ber-AC yang lembab dapat meningkatkan risiko hubungan arus pendek.
Penting untuk diingat bahwa sebagian besar insiden listrik di kantor terjadi karena kelalaian kecil dan kurangnya perhatian terhadap kondisi alat listrik.
🧯 2. Langkah-Langkah Bekerja Aman dengan Listrik
Untuk memastikan keselamatan, seluruh karyawan perlu memahami dan menerapkan prinsip “Think Safety Before You Plug”. Berikut langkah-langkah praktis yang wajib diterapkan:
Periksa kondisi kabel dan colokan sebelum digunakan.Jika terlihat aus, terbakar, atau longgar, segera laporkan ke tim QHSE atau Maintenance (GA).
Jangan gunakan colokan bertumpuk. Gunakan terminal listrik yang sesuai kapasitas dan hindari menyalakan beberapa perangkat berat dalam satu stopkontak.
Matikan peralatan saat tidak digunakan. Selain menghindari risiko listrik, langkah ini juga menghemat energi.
Jauhkan peralatan listrik dari sumber air.Area pantry, dispenser, atau coffee corner harus memiliki jarak aman dari stopkontak listrik.
Gunakan peralatan berlabel SNI. Pastikan semua perangkat listrik yang digunakan telah memiliki sertifikat keselamatan.
Ikuti prosedur Lock Out Tag Out (LOTO) saat dilakukan perbaikan instalasi listrik.
Pahami tanda bahaya listrik. Simbol segitiga kuning dengan petir bukan sekadar pajangan — itu tanda peringatan bahwa area atau peralatan tersebut berisiko tinggi.
Ingat: Keselamatan listrik bukan hanya tanggung jawab teknisi, tapi tanggung jawab kita semua!
❄️ 3. Bijak Menggunakan Energi di Kantor
Selain keselamatan, isu lain yang tidak kalah penting adalah efisiensi energi. Penggunaan listrik yang boros tidak hanya meningkatkan tagihan, tapi juga berdampak pada jejak karbon perusahaan.
Beberapa kebiasaan kecil dapat memberikan dampak besar bagi penghematan energi:
🔹 a. Gunakan AC dengan bijak
🔹 b. Manfaatkan cahaya alami
🔹 c. Matikan peralatan setelah digunakan
🔹 d. Gunakan mode hemat energi
Sebagian besar perangkat modern memiliki fitur “Energy Saver Mode” atau “Sleep Mode”. Biasakan mengaktifkannya untuk mengurangi konsumsi daya tanpa mengganggu produktivitas kerja.
🌱4. Dampak Positif Penghematan Energi
Menghemat energi tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga memberikan manfaat lingkungan dan sosial, di antaranya:
Kita semua adalah agen perubahan. Sekecil apa pun tindakan kita — seperti mematikan lampu sebelum pulang — memiliki dampak besar jika dilakukan bersama-sama.
🔍 5. Peran QHSE dalam Pengawasan & Edukasi
Departemen QHSE berperan aktif dalam memastikan keamanan instalasi listrik dan efisiensi energi di area kerja. Beberapa langkah yang terus dilakukan antara lain:
Selain itu, QHSE juga mendorong setiap divisi untuk menunjuk Energy Champion — yaitu perwakilan yang bertanggung jawab memonitor perilaku hemat energi dan keselamatan listrik di lingkungannya.
🧠 6. Tips Cepat: 5 “SMART” Rules for Electrical Safety
Sebagai pengingat sederhana, berikut 5 aturan SMART untuk semua karyawan:
💬7. Penutup: Aman, Nyaman, Efisien
Keselamatan listrik dan penghematan energi bukan hanya slogan, melainkan gaya hidup kerja profesional. Melalui tindakan kecil yang konsisten, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang:
Mari bersama-sama menjadikan bulan November ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin dalam bekerja aman dengan listrik dan menggunakan energi secara bijak.
Karena keselamatan bukan hanya tentang apa yang kita lakukan di lapangan, tetapi juga bagaimana kita menjaga lingkungan kerja kantor dengan tanggung jawab dan kepedulian.
Salam QHSE,
“Think Safe. Work Smart. Save Energy.”
— Departemen QHSE
PT. Adyawinsa Telecommunication & Electrical
