ate

Behaviour-Based Safety: Budaya Aman Dimulai dari Perilaku Kita

Behaviour-Based Safety: Budaya Aman Dimulai dari Perilaku Kita
qhse
qhse
09 Aug 2025
|
Info Safety

Kata Pengantar

Halo Rekan Adyawinsa,

Bulan Agustus ini, kita mengangkat tema Behaviour-Based Safety (BBS)—sebuah pendekatan keselamatan kerja yang berfokus pada perubahan perilaku sebagai kunci pencegahan kecelakaan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Engineering, Procurement, and Construction for Telecommunication, kita bekerja di lingkungan berisiko tinggi, mulai dari pemasangan BTS di ketinggian, pekerjaan kelistrikan, hingga aktivitas konstruksi.

Kita sudah memiliki pondasi kuat melalui penerapan SMK3 PP 50 Tahun 2012, ISO 45001:2018, ISO 9001:2015, dan ISO 14001:2015. Tidak hanya itu, pengakuan dari berbagai pihak melalui sertifikat CSMS dari BUMN maupun swasta, seperti Pertamina Group, membuktikan komitmen kita terhadap keselamatan kerja. Namun, semua sistem ini akan optimal hanya jika kita menjalankannya bersama—mulai dari perilaku aman setiap individu.

1. Apa itu Behaviour-Based Safety (BBS)?

Behaviour-Based Safety adalah strategi keselamatan kerja yang berfokus pada perilaku sehari-hari karyawan di lapangan. BBS tidak hanya menyoroti prosedur teknis, tetapi juga bagaimana kita saling mengamati, memberi umpan balik positif, dan mengubah kebiasaan tidak aman menjadi aman.

Prinsip utama BBS:

  • Observasi Perilaku – Mengamati aktivitas kerja tanpa menghakimi.
  • Identifikasi Aman / Tidak Aman – Mencatat perilaku positif dan yang perlu diperbaiki.
  • Umpan Balik Positif – Memberikan masukan yang membangun, bukan menyalahkan.
  • Perbaikan Berkelanjutan – Mengubah kebiasaan menjadi budaya.

2. Mengapa BBS Penting di PT. ATE?

Data global menunjukkan 80% kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku tidak aman (unsafe acts). Di proyek telekomunikasi, risiko seperti jatuh dari ketinggian, tersengat listrik, atau tertimpa material bisa terjadi kapan saja. Dengan BBS, kita:

  • Mencegah kecelakaan sebelum terjadi (proactive safety).
  • Mendorong saling peduli antar rekan kerja.
  • Memperkuat budaya Zero Accident.

3. Tips Menerapkan BBS di Lapangan

  • Lakukan buddy system: saling memantau rekan kerja.
  • Gunakan kalimat positif: “Ayo kita pasang full body harness dulu” daripada “Jangan lupa harness!”.
  • Catat perilaku aman yang ditemukan, laporkan ke pengawas atau form online BBS.

4. Siklus BBS di PT. ATE (Infografis dapat dibuat di halaman terpisah)

Observe → Record → Feedback → Improve

  • Observe: Amati rekan kerja di lapangan.
  • Record: Catat perilaku yang diamati.
  • Feedback: Beri masukan positif atau koreksi dengan cara membangun.
  • Improve: Terapkan perbaikan dan terus ulangi proses ini.

5. Safety Champion of the Month

Selamat kepada Budi Santoso (Teknisi Tower) atas konsistensinya dalam menerapkan perilaku aman, termasuk mengingatkan rekan kerja saat menemukan potensi bahaya.

Penutup

BBS bukan hanya program HSE, tetapi cerminan kepedulian kita terhadap diri sendiri dan rekan kerja. Mari kita terus membangun budaya kerja aman, karena perilaku aman adalah tanggung jawab bersama.

Salam Selamat,
Manager QHSE – PT. Adyawinsa Telecommunication & Electrical


Comments

1
0 comments
2025 © Copyrights PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical